Senin, 03 Februari 2025
Beredar sebuah unggahan video di media sosial yang memuat narasi tentang asal-usul istilah "bahan bakar fosil".
Video yang dibagikan memuat pernyataan Leroy Fletcher Prouty, seorang kolonel di Angkatan Udara Amerika Serikat (AS). Prouty mengeklaim, istilah bahan bakar fosil diciptakan oleh pengusaha minyak JD Rockefeller, yang membayar sejumlah ilmuwan untuk mengusulkan istilah itu pada Konvensi Jenewa 1892.
Benarkah hal tersebut?
CEK FAKTA : Dilansir dari
Kompas yang mengutip
Reuters, klaim Prouty soal asal-usul istilah bahan bakar fosil adalah tidak benar.
John Howell, Profesor Geosains Virtual di School of Geosciences, Universitas Aberdeen, mengatakan kepada Reuters bahwa istilah ini tidak diciptakan oleh Rockefeller pada Konvensi Jenewa 1892, tetapi sudah diciptakan jauh lebih awal oleh ahli kimia Jerman, Caspar Neumann yang dapat ditemukan dalam indeks terjemahan dari buku The Chemical Works of Caspar Neumann yang diterbitkan pada 1759.
Sementara itu, Profesor Madya di School of Earth Sciences, University College Dublin (UCD), Tom Manzocchi mengatakan, minyak bumi sebagian besar berasal dari fitoplankton, biomassa laut, dan ganggang yang terkubur jutaan tahun yang lalu.
Ketua Geosains Perminyakan di University of Manchester, Jonathan Redfern juga menjelaskan bahwa minyak tidak tercipta dengan cepat di bawah permukaan bumi.
KESIMPULAN :
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa istilah bahan bakar fosil diciptakan oleh Rockefeller pada Konvensi Jenewa 1892 adalah hoaks.
Istilah tersebut sudah ada sejak lama, dan dapat ditemukan dalam indeks terjemahan dari buku The Chemical Works of Caspar Neumann yang diterbitkan pada 1759.
Selain itu, minyak bumi memang merupakan sumber daya alam langka yang berasal dari fitoplankton, biomassa laut, dan ganggang yang terkubur jutaan tahun yang lalu.
RUJUKAN :
https://bit.ly/4hFXlXt (KOMPAS)
https://bit.ly/3CCC81L (REUTERS)